Syekh Muhammad Al-Ghazali: Ulama Modern yang Menginspirasi Dunia Islam

by
Syekh Muhammad Al-Ghazali: Ulama dan Pejuang Dakwah Modern | KBAI
Oleh syaikh Dr. Isham Talimah.

Kali ini, kita akan membahas sosok seorang ulama dan dai terkemuka, Syekh Muhammad Al-Ghazali, semoga Allah merahmatinya.

Beliau adalah seorang ilmuwan yang pemikirannya, pendapatnya, gagasannya, perjuangannya, dan seluruh sikapnya telah mengisi dunia dan menarik perhatian banyak orang.

Masa Kecil dan Pendidikan Syekh Al-Ghazali

Syekh Al-Ghazali, semoga Allah merahmatinya, lahir pada tahun 1901 di Mesir, di sebuah desa bernama Nakhlah Al-‘Inab, Provinsi Al-Buhairah.

Ayahnya bukanlah orang yang kaya, namun hidupnya sederhana dan memiliki sebuah toko kelontong. Ayahnya ingin memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya, seperti anak-anak Mesir lainnya pada masa itu.

Oleh karena itu, Syekh Al-Ghazali kecil belajar di sekolah desa, menghafal Al-Qur’an, dan kemudian dikirim ke Al-Azhar, lembaga pendidikan Islam terkemuka di Mesir.

Namun, ada sebuah peristiwa yang hampir mengakhiri masa depan pendidikannya.

Suatu hari, Syekh Al-Ghazali dipanggil pulang ke kampung halamannya karena ayahnya sakit. Ayahnya menderita batu ginjal, dan pada masa itu, operasi adalah hal yang sangat berisiko karena belum ada sterilisasi atau antibiotik yang memadai.

Akhirnya, Syekh Al-Ghazali menggantikan ayahnya mengurus toko kelontong.

Baca Juga: Syaikh al-Qaradhawi: “Hanya Jihad Jalan Pembebasan untuk Palestina”

Ujian dan Mukjizat Sedekah

Suatu hari, seorang tetangga yang biasanya berkecukupan tetapi sedang kesulitan datang ke tokonya dan meminta beberapa barang dengan berhutang. Syekh Al-Ghazali teringat sabda Rasulullah SAW:

“Obatilah orang sakitmu dengan sedekah.”

Ia pun berniat dalam hatinya untuk menjadikan barang-barang itu sebagai sedekah dengan harapan ayahnya sembuh.

Tak lama kemudian, ayahnya sembuh secara ajaib, dan batu ginjalnya keluar tanpa operasi. Peristiwa ini membuatnya yakin bahwa sedekah dapat mencegah bencana dan penyakit.

Kembali ke Al-Azhar dan Memulai Karir Menulis

Setelah peristiwa itu, Syekh Al-Ghazali kembali ke Al-Azhar untuk melanjutkan pendidikannya.

Di sana, ia mulai menulis di majalah Al-Manar, dan artikel pertamanya yang berjudul “Fi Muhith Ad-Da’wat” (Dalam Lingkaran Dakwah) terbit pada tahun 1939.

Artikel ini menarik perhatian Hasan Al-Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin, yang kemudian mendorongnya untuk terus menulis. Syekh Al-Ghazali pun memutuskan untuk menjadi penulis dakwah.

Karya-Karya Besar Syekh Al-Ghazali

Pada tahun 1946, ia menerbitkan buku pertamanya yang berjudul “Al-Islam wal Awdhâ’ Al-Iqtishadiyyah” (Islam dan Kondisi Ekonomi).

Buku ini membahas ekonomi dari perspektif Islam, sesuatu yang jarang dilakukan oleh ulama pada masa itu. Ia kemudian menulis beberapa buku lain, seperti:

  1. “Al-Islam wal Manahij Al-Isytirakiyyah” (Islam dan Sistem Sosialis)
  2. “Al-Islam Al-Muftarâ ‘Alaih” (Islam yang Dituduh)
  3. “Al-Islam wal Istibdâd As-Siyasi” (Islam dan Kediktatoran Politik)

Buku-buku ini membahas isu-isu kontemporer seperti sosialisme, kapitalisme, dan politik, yang membuatnya dikenal sebagai ulama yang progresif dan relevan dengan zamannya.

Membela Islam dari Serangan Pemikir Barat

Syekh Al-Ghazali juga dikenal karena karyanya yang membela Islam dari serangan pemikir Barat.

Misalnya, ia menulis buku “At-Ta’assub wat Tasâmuh baina Al-Masihiyyah wal Islam” (Fanatik dan Toleransi antara Kristen dan Islam) sebagai tanggapan atas buku karya seorang penulis Kristen Mesir yang penuh dengan kebohongan tentang sejarah Islam.

Selain itu, ia menulis “Difâ’ ‘an Al-‘Aqîdah wasy Syarî’ah” (Pembelaan atas Akidah dan Syariah) untuk melawan tuduhan-tuduhan orientalis seperti Ignaz Goldziher.

Jangan Lewatkan: Gerakan Islam dan Prioritasnya – Perbedaan Antara Gerakan dan Kebangkitan

Warisan dan Pengaruh Syekh Al-Ghazali

Syekh Al-Ghazali adalah seorang ulama yang gigih membela Islam dan selalu berusaha mengembalikan berbagai pemikiran modern ke akar Islam.

Karya-karyanya tidak hanya berbicara tentang masalah keagamaan, tetapi juga tentang ekonomi, politik, dan psikologi. Ia membuktikan bahwa Islam adalah agama yang relevan di segala zaman.

Semoga Allah merahmatinya dan memberikan tempat yang mulia di sisi-Nya.

Sumber: https://www.youtube.com/@4ShbabTV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.